Nike Travis Scott dan Pengaruhnya Terhadap Dunia Sneakers

Nike dengan cepat menarik popularitas Travis Scott untuk berkolaborasi menghasilkan lini produk sneakers. Nike Travis Scott jadi sepatu yang sempat membuat kegemparan di komunitas sneakers.

Setelah itu kolaborasi keduanya memunculkan Nike Cactus Jack yang tampil dengan desain unik namun gak meninggalkan kesan klasiknya. Lalu bagaimana pengaruhnya terhadap dunia sneakers?

Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.

Baca juga: Penuh gaya! Ini 4 Sneakers Nike yang Populer di Kalangan Artis Korea

Awal Mula Kemunculan Nike Travis Scott

Nike sebagai brand sportswear seringkali membuat kolaborasi untuk atlet dan rumah mode lainnya. Bisa dibilang, pintu pertama kali terbuka untuk musisi dengan lini Yeezy Kanye, meskipun banyak tantangannya.

Mengikuti kesuksesan Yeezy, sepertinya gak ada kekurangan kesepakatan kolaborasi untuk bintang besar. Namun, di tahun-tahun berikutnya, Travis Scott menonjol dan muncul di tengah desakan untuk kisah sukses besar berikutnya.

Pada tahun 2013, Travis Scott menandatangani kontrak dengan Reebok untuk kampanye promo untuk Classic Leathers mereka, sebelum akhirnya mendapatkan sepatu khasnya dengan Helmut Lang pada tahun 2017.

Tetapi pada tahun 2017 itu ketika Travis pertama kali bergabung dengan Nike, dimana dia membuat tandanya dengan merilis Nike Travis Scott. Melalui kerja sama tersebut, Travis Scott telah mengukuhkan dirinya bersama tokoh lainnya, seperti Hiroshi Fujiwara, Virgil Abloh, Kanye West, dan Ronnie Flag sebagai salah satu kolaborator sneakers terhebat di dunia.

Baca juga: Selebriti Korea Obsesi dengan Nike Air Jordan, Mana Kesukaan Mereka?

Sumber: Google

Desain Nike Travis Scott

Dengan kolaborasinya, Travis Scott telah mempertahankan kehadiran dirinya secara signifikan dibandingkan dengan musisi lain yang berkolaborasi dengan raksasa sneakers dunia.

Tapi kenapa? Sepatu Nike Travis Scott dikemas dengan detail yang menambah rasa bercerita yang sering dihargai oleh para sneakerhead. Sepatu ini sering menggunakan aksen gurun dan mengandung bahan yang terinspirasi oleh pakaian kerja yang populer di kampung halaman Travis di Houston, Texas. Hal ini menambah kesan kepribadian dan individualitas pada desainnya.

Pengaruh ini mungkin paling terlihat pada salah satu desain Scott yang paling unik, yaitu Cactus Jack Air Force 1. Sneakers ini menampilkan berbagai cetakan di atas bahan pakaian kerja termasuk kanvas dan korduroi.

Bahkan sentuhan Travis sendiri lebih sederhana seperti Swoosh terbalik pada Jordan 1 miliknya yang telah menjadi ikon di antara jajaran Nike Travis Scott lainnya. Ini terlihat seperti pada kolaborasi tiga arah Hiroshi untuk musik blues fragment x Travis Scott Jordan 1.

Baca juga: Sneakers Nike Murah yang Terlihat Eksklusif, Selalu Laku Terjual!

Sumber: Google

Kolaborasinya Selalu Ditunggu

Sejak bergabung dengan Nike, kolaborasi Travis Scott selalu jadi acara yang ditunggu-tunggu gak hanya oleh para sneakerhead sejati, tetapi juga para penggemar mode pada umumnya. Banyak dari siluet ini telah menjadi grails bagi para kolektor, seperti Nike Travis Scott Jordan 1 Retro High berwarna kopi yang sekarang dijual di banyak store sejak debut rilisnya pada tahun 2019.

Sementara untuk produk sneakers-nya yang lain, desainnya bernuansa futuristik, dengan koleksi Cactus Corp yang terinspirasi oleh konsep menjelajahi alam bebas dari lanskap masa depan yang terus berubah.

Sebagai contoh, Cactus Jack Trainer 1 SP yang baru menggunakan tali kaki bagian tengah retrofuturist yang ikonis dari siluetnya, dan menghiasinya dengan tulisan merek “CACTUS CORPORATION”. Hal ini membawa etos dari pakaian kerja ke nuansa industri, dan cyberpunk.

Model trainer ini juga menampilkan sejumlah utilitas tambahan, seperti selubung yang dapat dilepas untuk bagian atas dan saku beresleting di bagian tumit.

Gak diragukan lagi bahwa Travis Scott adalah salah satu kolaborator terbesar yang muncul dalam dekade terakhir. Dengan sentuhan Cactus Jack otentiknya yang sama ikoniknya dengan kutipan Abloh atau siluet Ye yang terus berkembang.

Dampaknya pada industri sneakers tampaknya memperkuat gagasan bahwa bahkan di tengah perkembangan siluet dan teknologi, para sneakerhead tetap menghargai keunikan, sentuhan pribadi, dan storytelling.

Sumber:

Klekt