Merayakan hari jadinya ke-48 tahun ini, Cortez sama ikoniknya dengan Nike manapun. Sejarah Nike Cortez dimulai dari Forrest Gump hingga NWA.
Siluet ini telah menyentuh hampir setiap aspek budaya populer, meninggalkan jejak sejarah yang gak terlupakan. Sepatu lari berkinerja mutakhir ini merupakan simbol budaya jalanan Los Angeles yang gak terbantahkan, serta dukungan Academy Award, Cortez telah melakukan segalanya.
Simak ulasan perjalanan Nike Cortez, sneakers yang telah menjadi ikonik untuk fashion dan sebagai sepatu maraton berikut ini.
Baca juga: Review Nike Cortez Sacai yang Jadi Sneakers Favorit Kim Na Young
Sumber: Google
Pada tahun 1986, sebelum The Swoosh lahir, Bill Bowerman memiliki Blue Ribbon Sports, importir sneakers yang membawa Onitsuka Tiger ke Barat.
Dengan keahlian larinya, Bill bekerja sama dengan merek Jepang untuk merilis TG-24, yang dipasarkan sebagai sepatu maraton dengan peningkatan performa yang belum pernah ada sebelumnya.
Setelah Phil Knight dan Bill Bowerman secara resmi mengubah Blue Ribbon Sports menjadi Nike, mereka mengeluarkan versi mereka sendiri pada tahun 1972 dan menyebutnya Nike Cortez.
Itu adalah track shoe pertama yang dirilis di bawah bendera Nike, dan tetap mempertahankan desain TG-24 asli Bowerman tetapi menambahkan Nike Swoosh baru sebagai pengganti anyaman Onitsuka asli di sepanjang sisinya.
Cortez dengan cepat menjadi bagian penting dari perusahaan di masa depan. Permintaan akan sepatu tersebut tumbuh secara eksponensial segera setelah masyarakat mengetahui bahwa Nike Cortez digunakan oleh para atlet Olimpiade AS tahun 1972.
Penjualan mencapai $800.000 pada tahun pertama sepatu tersebut dirilis.
Baca juga: Nike Air Vapormax Flyknit 3: Luar Biasa Untuk Gaya dan Fungsi
Sumber: Google
Terlepas dari popularitas sepatu tersebut, Nike masih harus melawan Onitsuka Tiger di pengadilan untuk mendapatkan hak menggunakan nama Cortez di masa mendatang.
Akhirnya pada tahun 1974, setelah bertahun-tahun di pengadilan, hakim memutuskan bahwa kedua merek dapat memproduksi Cortez versi mereka, namun hanya Nike yang dapat terus menggunakan nama tersebut sesuai ejaannya.
Sementara Onitsuka merespons dengan mengganti nama versi mereka menjadi Corsair, dan dengan itu sebuah legenda telah resmi lahir.
Hal tersebut jadi salah satu kasus yang paling pelik dalam sejarah Nike Cortez untuk bisa mendapatkan popularitasnya.
Sumber: Google
Sudah sangat sukses dalam komunitas lari, tidak lama kemudian Nike Cortez mulai mendapatkan pijakan dalam lanskap budaya pop, sebagian besar berkat salah satu bintang televisi terbesar di tahun 1970an.
Dalam salah satu episode Charlie's Angels, Farrah Fawcett mengenakan sepasang Nike Cortez (dibuat ulang bertahun-tahun kemudian oleh Bella Hadid).
Pada tahun 1991, Whitney Houston memberi Cortez dorongan lain ketika dia mengenakan sepasang sepatu untuk membawakan lagu Kebangsaan yang legendaris di Super Bowl.
Mencapai tingkat yang lebih tinggi pada tahun 1994, film klasik Forrest Gump menampilkan Tom Hanks yang menghadiahkan sepasang Cortez berwarna putih, biru dan merah. Sampai saat ini, banyak yang menyebut warna ini sebagai "Forrest Gump".
Satu hal yang kurang dibicarakan tentang hubungan budaya Cortez adalah daya tarik geng LA. Bagi banyak orang di wilayah tersebut, Cortez adalah sepatu “LA”, yang berasal dari tahun 70an dan 80an, dan mencapai puncaknya dengan munculnya rap gangster Los Angeles di akhir tahun 80an dan awal 90an.
Baca juga: Nike Blazer Low x Sacai x KAWS: Bagaikan Karya Seni Berjalan
Sumber: Google
Model Cortez mulai disebut sebagai "Dope Man Nikes" di LA, berkat lagu NWA "Dope Man" pada tahun 1987.
Sepatu ini juga diadopsi oleh anggota geng Bloods dan Crips dan bahkan diyakini telah menjadi alas kaki resmi untuk geng MS-13, hingga menjadikannya bagian dari seragam mereka untuk dipadukan dengan celana khaki.
Nike gak pernah secara resmi mengakui hubungan ini tetapi ketika tiba saatnya untuk membuat versi baru dari Cortez, The Swoosh sering memanggil artis dan merek yang berbasis di LA, seperti Mister Cartoon, Kendrick Lamar atau yang terbaru, UNION LA. Semuanya itu tergabung dalam budaya Los Angeles.
Sumber: Google
Menyusul HUT Nike Cortez ke-48 tahun lalu, Nike akan kembali menghadirkan siluet klasik dan unik pada tahun ini.
Nike menghadirkan kembali Cortez “Los Angeles”, yang menawarkan skema warna City of Angels-centric dan detail khusus.
Selain itu, ada siluet unik yang juga mereka ciptakan, seperti Nike Cortez Sacai White University. Ini adalah sneakers kolaborasi Nike dan desainer terkenal Chitose Abe, yang menggunakan material era 70-an, seperti nilon dan suede. Dilengkapi juga bantalan Zoom Air di kaki depan sehingga menciptakan tampilan yang mendorong batas desain Nike ke masa depan.
Untuk menghargai sejarah Nike Cortez yang penuh dengan kejutan, Teman iStyle bisa memiliki sneakers-nya dengan membeli di iStyle.id sekarang juga dan dapatkan penawaran menariknya.
Sumber:
Shelf Life
Grailify
Comments
You must Register or Login to post a comment.