Artis Cube Entertainment BTOB resmi gak lagi diperpanjang kontraknya. Tetapi, pihak agensi menyatakan bahwa diskusi mengenai hak merek dagang masih berlangsung.
Menurut sumber dari Daum, pihak Cube masih belum memberikan rincian mengenai kemajuan diskusi tersebut. Situasi ini menimbulkan kekhawatiran bahwa BTOB mungkin akan mengikuti jejak BEAST yang gak dapat menggunakan nama aslinya setelah keluar dari Cube.
Pada tahun 2017, Cube Entertainment mendaftarkan hak merek dagang untuk nama “BEAST” baik di dalam negeri maupun internasional. Namun, meski sudah didaftarkan masih ada saja perselisihan soal merek dagang tersebut. Baca lebih lengkapnya di bawah ini.
Baca juga: Ini Alasan BTOB Batal Perpanjangan Kontrak dengan Cube Entertainment
Sumber: Google
Masalah ini gak hanya terjadi pada agensi Cube Entertainment saja. Perselisihan merek dagang seputar grup idola telah berlangsung sejak generasi awal K-pop.
Misalnya, SHINHWA punya perselisihan hukum yang berkepanjangan dengan Jun Media mengenai hak merek dagang untuk nama grup mereka, yang akhirnya mereka menangkan.
Brave Girls juga baru-baru ini mengubah nama grup mereka menjadi “BB Girls” karena mereka gak bisa menggunakan nama “Brave Girls”. Group idol tersebut berselisih soal merek dagang dengan mantan agensi mereka, Brave Entertainment.
Meskipun hak merek dagang beberapa grup seperti INFINITE dan GOT7 dialihkan tanpa masalah, konflik dan perselisihan hukum seringkali muncul, terutama bagi grup dengan tingkat pengenalan merek yang tinggi.
Nama suatu grup dapat menjadi merek tersendiri, digunakan dalam berbagai produk, barang dagangan, dan layanan, sehingga menjadikannya sumber pendapatan yang signifikan.
Baca juga: Selain Jungkook, Ini Deretan Idol KPop yang Ngefans Karakter Anime Gojo Satoru
Sumber: Google
Dalam industri K-pop merupakan hal yang umum bagi agensi untuk memiliki hak merek dagang pada awalnya. Selain itu, standar kontrak juga biasanya menyatakan bahwa hak ini bisa dialihkan kepada artis setelah masa kontrak terakhir.
Namun, besarnya kontribusi agensi terhadap pengembangan merek dagang berpotensi menghadirkan tuntutan terkait kompensasi dari para artis yang memicu perselisihan hukum.
Pakar hukum telah mencatat bahwa setiap kasus bersifat unik, dan pada keadaan tertentu dievaluasi secara individual. Artinya, hasil diskusi mengenai hak merek dapat sangat bervariasi dan bisa menimbulkan perselisihan hukum.
Dalam beberapa tahun terakhir, pengaruh fandom telah berkembang secara signifikan, sehingga menyulitkan agensi untuk mengabaikan opini mereka. Di sisi lain, pihak agensi juga harus mempertimbangkan hubungan jangka panjang dengan para artisnya karena mereka terus mendebutkan artis baru.
Baca juga: Daftar Nominasi 2023 MAMA Awards Terungkap, Adakah Idol Favoritmu?
Hal ini mungkin menjelaskan mengapa sikap agensi Cube Entertainment terhadap merek dagang grup BTOB kali ini lebih positif, dan berpotensi mencerminkan pembelajaran dari kasus BEAST.
Meski BTOB sudah bukan lagi bagian dari artis Cube Entertainment, nama grup tersebut masih akan tetap ada. Dengan begitu, mungkin Teman iStyle bisa melihat grup BTOB dengan format yang baru di masa depan.
Comments
You must Register or Login to post a comment.