Fashion - 24 May 2021

Asal Usul Dad Shoe yang Harus Diketahui

FX Prasetyo - 24 May 2021
Asal Usul Dad Shoe yang Harus Diketahui

Tren Dad Shoes telah menduduki dunia sneakers selama bertahun-tahun, mulai dari mode kelas atas hingga pusat perbelanjaan.

Dimulai sebagai meme yang mengidentifikasi pelari chunky yang dikenakan dalam ansambel Polo dan celana pendek klasik, berkembang menjadi tren yang belum terlihat akan berakhir.Buat Teman iStyle yang belum tahu apa itu Dad Shoes, berikut ini ulasan mengenai asal-usulnya.

Baca juga: 6 Sepatu Sneakers Pria Paling Mewah, Habiskan Banyak Uang

Sumber: Google

Apa Itu Dad Shoe?

Dad Shoes adalah sneakers chunky yang biasanya dirancang untuk pelari dengan banyak penyangga, biasanya kulit putih atau jaring abu-abu/perak. Dalam hal sepatu yang benar-benar dikenakan para sneakerhead sebelum tren melejit, ada beberapa favorit yang bisa dipilih.

Salah satu yang paling terkenal dan dicintai, seperti Nike Air Monarch IV. Teman iStyle mungkin ada yang sudah pernah melihat sneakers ini di sekitar tahun 2018 dan menampilkan midsole Air berukuran penuh yang tebal dan suportif.

Tentu saja, jika berbicara tentang Dad Shoes, kita harus bicara tentang New Balance. Mirip dengan Air Monarch, sneakers New Balance 624 menampilkan konstruksi kulit putih sederhana. Kali ini dengan midsole ABZORB yang menambah dukungan pada midsole tebal yang nyaman.

Disamping itu, New Balance gak pernah kekurangan pelari yang punya pengetahuan luas, seperti New Balance 990 premium ikonik milik mereka. Secara keseluruhan, keunggulan utama dari sepatu ini adalah rasa santainya.

Selain dukungan dan daya tahan pakainya, warna sederhana dan bentuknya yang tebal membuat sneakers ini mudah untuk ditata dengan banyak gaya. Gak heran jika mereka menjadi favorit dan berfungsi sebagai kanvas kosong untuk memilih mode baru.

Baca juga: Semua yang Harus Diketahui Tentang New Balance 550

Sumber: Google

Bagaimana Tren Dad Shoe Bisa Menyebar?

Triple S Balenciaga adalah momen kunci dalam evolusi tren. Bahkan ketika Dad Shoes mencapai puncaknya pada akhir tahun 2010-an, selalu ada sedikit ironi di sekitarnya. Jadi, masuk akal jika Balenciaga berada di belakang salah satu entri terbesarnya di dalam mode kelas atas.

Sepatu ini bukan lelucon, dengan solnya yang tebal, tali yang ditinggikan, dan warna yang berselera tinggi. Ini adalah produk andalan Balenciaga bagi mereka yang mampu membelinya.

Garis Yeezy juga memiliki celah dengan salah satu sneakers mereka yang paling dikenal, yaitu 700 Wave Runner. Didesain oleh Ye bersama Steven Smith yang legendaris, Wave Runner gak hanya memiliki siluet yang tebal tetapi juga palet warna retro yang jelas termasuk perak, hijau, dan oranye.

Namun, New Balance memimpin dalam gelombang trennya, dengan membanggakan salah satu tagline terbesar mereka dalam beberapa tahun terakhir. “Dikenakan oleh model di London dan ayah di Ohio”. Tag tersebut digunakan untuk mempromosikan rilis 990v5 2019 mereka.

Bersamaan dengan Made in USA, 997 yang sporty dan normcore 574 mendapatkan daya tariknya tersendiri dalam waktu yang bersamaan. Tren sepatu ini jelas punya andil dalam popularitas New Balance yang terus meningkat. Sejak saat ini gak ada kekurangan siluet NB tebal, seperti 530, dan 2002Rs.

Baca juga: Sepatu Yeezy Tipe Apa Sih yang Dipakai Artis Korea?

Apa Kabar Mereka Sekarang?

Monarchs dan 624 klasik bagi sebagian orang menjadi ironis, sedangkan terobosan dari tren seperti NB 990-an dan Yeezy 700-an masih mendapat banyak perhatian. Sementara tren terus berjalan, dan setiap merek yang disebutkan disini memiliki model dan lini baru untuk didorong.

Bahkan setelahnya muncul sebutan ‘ugly shoe’ yang diusung oleh merek-merek seperti Hoka One One. Tren ini terasa seperti evolusi alami dari Dad Shoes, dengan penekanan serupa pada siluet training dan midsole yang tebal.

Sumber:

Klekt

Comments

You must Register or Login to post a comment.