Baik Teman iStyle, penulis, maupun setiap orang memiliki penyesalan, seperti yang dijelaskan oleh Daniel H. Pink dalam The Power of Regret. Mereka adalah bagian universal dan sehat dari kehidupan manusia. Dan pemahaman tentang bagaimana penyesalan bekerja dapat membantu kita membuat keputusan yang lebih cerdas, tampil lebih baik di tempat kerja dan sekolah, serta memberikan makna yang lebih besar bagi kehidupan kita.
Baca juga: 5 Rekomendasi Wisata Malam di Seoul yang Seru dan Ramai
Dengan menggunakan respons-respons dari kuesioner yang luas, penulis terlaris Pink menganalisis manfaat kumulatif dari pengalaman menyesal untuk menginformasikan pengambilan keputusan di masa depan. Survei-surveinya melibatkan ratusan cerita pribadi dari responden yang mampu merasakan kesedihan akibat penyesalan dan mengalihkannya ke arah peningkatan kualitas hidup. Penulis meyakini bahwa sementara optimisme penting untuk kesejahteraan yang lebih baik, emosi negatif seperti penyesalan membawa kejelasan, makna, dan kecermatan yang sangat diperlukan. Dalam lebih dari selusin bab yang penuh pencerahan, Pink mengutip contoh-contoh dari puluhan tahun penelitian tentang psikologi di balik negosiasi berisiko tinggi dan penyesalan yang seringkali menyertainya.
Selain itu di dalam buku ini juga Pink berargumen bahwa pengakuan terbuka terhadap penyesalan penting untuk mengalihfungsikannya demi kebaikan yang lebih besar, Pink memberikan perhatian khusus pada dua proyek penelitian yang ia kembangkan dan dukung secara pribadi: World Regret Survey dan American Regret Project.
Pada bab-bab terakhir, penulis Pink menawarkan panduan praktis tentang bagaimana pembaca dapat berkembang melewati kesalahan-kesalahan mereka, mengubahnya menjadi peluang pembelajaran, dan cara mengubah konotasi negatif yang melekat pada penyesalan menjadi pengalaman positif: "Dengan membuat kita merasa lebih buruk hari ini, penyesalan membantu kita melakukan yang lebih baik besok."
Baca juga: Resep jangeogui, Belut Bakar yang Gurih dan Nikmat a la Korea
Sumber foto: iStyle
Teman iStyle setuju ga, kalo pengalaman adalah guru terbaik. Pengalaman yang buruk jadikan sebagai pelajaran untuk menjadi lebih baik dan tidak lagi melakukan kesalahan yang sama, sedangkan pengalaman yang baik untuk dijadikan sebagai motivasi untuk tetap semangat dan terus bertumbuh.
Pokoknya jangan sampe pengalaman buruk yang Teman iStyle alami menjadi satu hal yang mematahkan semangat kamu untuk berhenti berkembang, ya!
Baca juga: 5 Rekomendasi Tempat Bersejarah di Korea yang Jadi Tempat Wisata
Teman iStyle yang mau mengembangkan dan memahami diri, dan meningkatkan self-awareness cocok untuk baca buku ini. Jadikan buku ini seolah sebagai teman diskusi kamu, sekaligus menjadi kunci jawaban dari pertanyaan yang selama ini ada dikepala kamu. Untuk Teman iStyle yang mau baca dan beli buku The Power of Regrets, bisa untuk cari di iStyle.id.
Comments
You must Register or Login to post a comment.