Industri Kpop Serukan Penyetaraan Tunjangan Untuk Wajib Militer Korea

Wajib militer Korea wajib diikuti setiap warga negara Korea Selatan yang berusia 18-28 tahun. Namun, Korea gak punya aturan yang jelas dan standar objektif untuk mengkategorikan artis budaya pop Korea ke dalam kelompok yang sama dengan atlet.

Baru-baru ini masalah tersebut mendapat suara melalui Asosiasi Musik Korea, sebuah kelompok yang mewakili kepentingan artis pop, Mereka telah menyerukan pembentukan sistem dinas militer yang lebih adil.

Permohonan mereka sangat jelas: “Kami dengan sungguh-sungguh meminta pembentukan sistem dinas militer yang gak mendiskriminasi artis, yang telah meningkatkan reputasi negara dan berkontribusi kepada negara melalui budaya Korea.“

Baca juga: Ini Kata Menteri Budaya Korea Soal Wamil BTS yang Diperdebatkan

Sumber: Google

Tuntut Kesetaraan Dalam Wajib Militer Korea

Argumen yang mendukung usulan ini sangat kuat. Jika mencermati neraca perdagangan pada paruh pertama tahun 2023, terlihat bahwa Industri K-pop telah memberikan kontribusi cukup besar terhadap perekonomian nasional.

Konser K-pop, misalnya, gak hanya menjadi tontonan hiburan tetapi juga memainkan peran penting dalam menyelamatkan acara-acara yang sulit secara finansial, seperti World Scout Jambore.

Penting untuk diketahui bahwa prestise yang dibawa para artis ke Korea gak kalah pentingnya dengan kontribusi para atlet. Pandangan bahwa kegiatan komersial harus menjadi satu-satunya kriteria yang mengecualikan artis dari tugas militer mereka dan itu ditentang oleh fakta bahwa banyak atlet telah aktif terlibat di panggung dunia.

Para atlet ini telah berhasil melakukan aktivitas komersial, meraup keuntungan besar, sebuah fenomena yang gak berbeda dengan apa yang dicapai para seniman.

Baca juga: RM BTS Donasi Rp 1,1 Miliar Sebagai Bentuk Dukung Pelatihan Ahli Forensik 

Sumber: Google

Budaya Pop sebagai Aset Nasional

Kemudian pernyataan bersama tersebut menggarisbawahi peran penting artis Kpop dalam mempromosikan budaya Korea dan membangkitkan minat internasional terhadap negara tersebut.

Para seniman ini, menurut organisasi tersebut, sangat penting bagi soft power negara dan berhak mendapatkan perlakuan dan pengakuan yang setara dalam hal wajib militer di Korea.

Mereka mengusulkan agar seniman budaya pop dimasukkan sebagai spesialisasi yang diakui Undang-Undang Dinas Militer. Hal ini memungkinkan mereka memenuhi kewajiban layanan mereka dengan cara yang lebih selaras dengan karir mereka.

Baca juga: Dermawan Sekali! Ini Daftar 5 K-Pop Idol Yang Memberikan Donasi Paling Banyak

Sumber: Google

Mengungkap Kontroversi

Kontroversi mengenai tunjangan wajib militer Korea bagi para atlet telah menyoroti kesenjangan dalam industri hiburan. Meskipun para atlet diberikan pengecualian atau pengurangan masa dinas atas kontribusi mereka kepada negara, para seniman ini meskipun punya pengaruh besar terhadap kedudukan Korea secara global, gak mendapatkan hak istimewa serupa.

Oleh karena itu, suara dari organisasi-organisasi hiburan ini berupaya mengatasi kesenjangan ini dan mendukung sistem yang adil bagi semua artis di industri Kpop.

Inti dari argumen tersebut adalah menyerukan bahwa sistem baru ini diperlukan untuk keseluruhan seniman. Sebaliknya, fokusnya adalah mengatasi kesenjangan yang muncul ketika peluang bagi para seniman gak diberikan hanya berdasarkan kategorisasi mereka sebagai seniman budaya pop, padahal mereka telah mencapai tujuan untuk meningkatkan reputasi bangsa.

Sumber:

BNN