Jika disuruh menyebutkan sneakers dengan market senilai US$91 miliar, kira-kira apa yang muncul di benak Teman iStyle? Yup, selain Nike dan Adidas, New Balance shoes juga salah satunya.
Brand yang berasal dari Boston ini merupakan merek hype numero uno di antara para sneakerhead dan pendapatannya hampir melampaui US$5,3 miliar atau setara Rp78,652 triliun di tahun 2022. Merek sneakers favorit Steve Jobs ini dikenal secara luas sebagai “dad shoes” yang dipakai para pria usia antara 30-an sampai 40 tahun.
Lalu, gimana bisa New Balance shoes menjadi brand yang populer di seluruh dunia hanya dari “dad shoes”. Simak langsung ulasannya!
Baca juga: Semua yang Harus Diketahui Tentang New Balance 550
Banyak orang mengenal bahwa “dad shoes” adalah New Balance, meskipun beberapa brand juga menciptakan sepatu dengan jenis yang sama. Inilah yang membuat New Balance shoes semakin dikenal dan mencapai puncak popularitasnya.
Untuk bisa mencapai kepopulerannya yang sekarang, ada banyak jalan terjal yang dilalui brand ini. Berikut ini sejarah singkatnya!
Salah satu strategi cerdas yang diambil New Balance adalah dengan berkolaborasi di waktu yang tepat. Mereka melihat kebiasaan konsumen dalam membeli sepatu mulai berubah di tahun 2010, yang lebih memprioritaskan kenyamanan daripada fashion.
Momentum inilah yang dimanfaatkan New Balance untuk berkolaborasi dengan desainer terkemuka, yaitu Aime Leon Dore dan Joe Freshgoods. Siapa sangka kolaborasi ini ternyata berhasil yang menarik konsumen anak muda.
Baca juga: Ini Sepatu New Balance Pesaing Nike AF1, Ada yang Bisa Tebak?
Sumber: Google
Menariknya “dad shoes” kembali jadi sepatu high fashion setelah Balenciaga merilis koleksi chunky sneakers di tahun 2017. Harga “dad shoes” tersebut dibanderol dengan harga selangit, yakni US$1,000.
Harga itu jauh di bawah “dad shoes” versi New Balance yang hanya dibanderol sekitar US$120. Namun, disinilah New Balance shoes kembali meningkat karena dipakai oleh sejumlah selebriti Hollywood, seperti Hailey Bieber, Ryan Renolds, bahkan Kendall Jenner.
Gak ingin terbuai dengan kesuksesan “dad shoes”, New Balance lalu merilis sepatu model khusus bersama desainer Teddy Santis, yakni NB550 pada tahun 2020. Hasilnya dalam hitungan menit sepatu ini langsung terjual habis.
Kemitraan dengan Teddy Santis sukses besar, dan masih berlanjut sampai hari ini. Pada tahun 2021, Santis pun diangkat sebagai Direktur Kreatif New Balance. Di bawah pengawasannya, NB sudah meluncurkan beberapa kolaborasi dengan Jaden Smith, merek asal Denmark Ganni, hingga desainer AS Salehe Bembury.
Bahkan untuk melebarkan sayapnya hingga ke Asia Pasifik, New Balance menjadikannya IU sebagai brand ambassador di tahun 2022. Dari kolaborasi dengan idol K-pop itu menghasilkan lini produk New Balance 574s V2.
Baca juga: Asal Usul Kemunculan Dad Shoe
Resale culture merupakan sebuah ide dimana “orang menginginkan apa yang gak bisa mereka punya”.
New Balance memanfaatkan budaya itu dengan memproduksi produk yang ditujukan untuk semua kalangan. Akan tetapi, mereka justru sengaja membatasi supply dan stok yang tersedia di bawah permintaan pasar. Hal ini mendorong popularitas brand dan resale value.
Pengen punya New Balance shoes sekaligus dengan harga terjangkau? ke iStyle.id aja. Yuk, jangan sampai kehabisan penawaran terbatas!
Sumber:
OMR
Comments
You must Register or Login to post a comment.