Fashion - 10 May 2021

Sustainable Fashion? Apa Sih Itu?

Berlin Belladina - 10 May 2021
Sustainable Fashion? Apa Sih Itu?

Permasalahan mengenai limbah sampai saat ini masih belum terselesaikan. Dan salah satu sumber limbah paling besar berasal dari pakaian, sebanyak 92 juta ton sampah setiap tahunnya. Kemudahan yang kita rasakan bikin orang semakin konsumtif dan mudah membeli baju baru serta membuang pakaian lama mereka. Karena banyaknya limbah sampah yang dihasilkan dari industry fashion, sekarang sudah semakin sering digadang-gadangkan sustainable fashion. Praktik ini dilakukan untuk menjaga bumi kita dari bahaya sampah yang gak terurai serta melindungi para pekerja pabrik dari perilaku gak bertanggung jawab para produsen berkonsep fast fashion.

Fast fashion menjadi salah satu issue yang menjadi concern para pekerja di fashion industry. Fast fashion artinya mendesain, metode manufaktur dan marketing difokuskan pada produksi pakaian dalam jumlah besar dan cepat. Bahan yang digunakan dalam proses produksi biasanya berkualitas rendah dan memproduksi tren terbaru. Cara seperti ini bikin orang-orang jadi lebih konsumtif. Selain itu, fast fashion memberikan efek buruk terhadap lingkungan, pekerja pabrik, serta uang consumer. Mungkin Teman iStyle udah tahu dan sering lihat berita kalau banyak para pekerja fast fashion yang gak mendapatkan hak-hak. Maka dari itu sustainable fashion hadir, para produsen pakaian pun diharapkan mau bekerja sama membuat inovasi baru terhadap fashion industry

Sumber foto: Freepik (bristekjegor)

Sebelumnya, apa sih sustainability/keberlanjutan? Sustainability/keberlanjutan adalah gak menggunakan lebih banyak sumber daya alam untuk menjaga keseimbangan ekologi serta gak menghasilkan apapun yang gak bisa diresap kembali oleh bumi secara alami. Saat ini banyak banget industri fashion berkonsep ‘ambil, buat, dan buang’ yang sangat bertentangan sama konsep sustainable fashion.

Sustainable fashion mengacu pada pakaian yang dibuat dengan memperhatikan banyaknya dampak masalah lingkungan, sosial dan ekonomi yang disentuh oleh fashion industry. Sebenarnya, para konsumen kayak Teman iStyle yang mau ikut menerapkan sustainable fashion dikeseharian juga bisa. Mulailah dengan memilih bahan pakaian berserat alami ramah lingkungan seperti tencel, katun dan linen, karena bahan-bahan tersebut termasuk bahan organic. FYI Teman iStyle ada beberapa bahan pakaian yang kalau dicuci akan melepas plastik mikro yang alirannya akan berakhir di laut kita.

Teman iStyle mesti up to date sama fashion industry yang menerapkan sustainable fashion dan slow fashion yang selalu bermunculan setiap tahunnya. Mulailah menerapkan zero waste pattern, yang artinya menggunakan pola pakaian sampai habis sehingga gak menyisakan sampah pakaian. Saat Teman iStyle berbelanja, pilihlah pakaian yang memiliki keawetan jangka waktu lama alias good quality. Pakaian tersebut bisa kamu hibahkan ke anak bahkan cucu kamu lho. As Teman iStyle knows, tren fashion selalu kembali dan mengulang ke tahun-tahun sebelumnya, jadi pakaian tersebut gak bakal terlihat kuno. Jangan mencuci pakaian sedikit untuk menghindari limbah air, tunggu sampai baju kotornya banyak lalu dicuci secara bersamaan.

Sumber foto: Freepik (drobotdean)

Melakukan recycle isi pakaian di lemari jadi salah satu cara juga lho, gunakan pakaian lama yang udah jarang banget kamu kenakan. Kalau Teman iStyle udah gak mau mengenakan pakaian tersebut, ada baiknya kamu kasih pakaian tersebut ke kerabat ataupun ke orang yang membutuhkan. Menerapkan sustainable fashion memang bukan hal yang mudah, musti ada kesadaran masyarakat itu sendiri. Kendala lainnya adalah biaya. Masyarakat Indonesia sendiri pun bisa menerapkannya walaupun secara perlahan-lahan. Setelah membaca penjelasan diatas, Teman iStyle mulai tertarik untuk mengikuti prinsip sustainable fashion gak nih kira-kira? Hitung-hitung untuk membantu menjaga lingkungan bumi yang kita sayangi ini.

Comments

You must Register or Login to post a comment.